Contoh Promosi

Peningkatan Perekonomian Kecamatan Silahisabungan dengan Menanam berbagai jenis Tanaman

 Silahisabungan,

Tanaman Cabai, Terong, Tomat, Semangka dll cocok di Kecamatan Silahisabungan



Sejauh ini, Tanaman Bawang merah sudah mendarah daging bagi warga Kecamatan Silahisabungan, tidak dapat dipungkiri lagi, 75-80 % warga Kecamatan Silahisabungan tumbuh dan dibesarkan oleh tanaman bawang merah. Hingga ahir tahun 2002 sebelum awal mula adanya penyakit bawang merah sejauh yang diingat, penduduk Kecamatan Silahisabungan menjadi berkembang dengan adanya tanaman bawah ini.

Seiring berjalannya waktu, di era ini Tanaman bawah Merah menjadi terlihat lebih rumit untuk dibudidanyakan, memang ada banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, baik itu cuaca, jenis hama, pupuk dan hal lain sebagainya, ada banyak para petani bawang yang ahir ahir ini memilih untuk rehat sejenak dari bercocok tanam tanaman kebutuhan dapar ini, sebut saja di daerah Silalahi I, II dan III, hingga saat ini ada banyak sekali lahan lahan pertanian yang sebelumnya dipergunakan dan diusahakan untuk pembudidayaan tanaman bawang merah, ahirnya hanya ditumbuhi ilalang dan tumbuhan liar lainnya.

Baca Juga :

Seorang warga, bermarga Sitanggang yang beromisili di Silalahi II, memilih untuk memcoba tanaman baru, dengan harapan menjadikan perekonomian keluarga kecilnya menjadi lebih baik, 

itulah lae, awal tahun 2022, saya pergi kerumah bu tiar, saya minta cabe cabe yang sudah mulai membusuk yang tidak laku diwarungnya, terus saya bibitkan, na itulah hasil yang saya bibitkan itu

Diberkata sembari menunjuk sebuah ember berwana putih bekas cat, telihat jelas cabe merah hasil panen pagi tadi, sesuai dengan informasi yang disampaikannya, cabai merah dengan bobot kurang lebih 7-8 kilo tersebut adalah hasil panen yang kedua kalinya, sejauh ini pak sitanggang tidak "terlalu" serius dalam mengurus cabai merahnya, namun sudah bisa menhasilkan buah yang sudah cukup banyak, ada banyak jenis tanaman yang ditanamnya dilahan yang dulu dipergunakannya untuk membudidayakan bawang merah, mulai dari Cabai merah, cabai rawit, terong belanda (buah), terong hijau (sayur) sampai jagung, dan jenis tanaman lainnya.

Dari berbagai jenis tanaman yang ada, selalu saja tiap minggu ada yang harus dipanennya, dulu tahun 2021, menurut pengakuan beliau, dia bahkan pernah menjual ubi jalan 900 kilo lebih dengan harga jual pada saat ini nyaris menyetuh Rp. 5.000/kg nya, hanya saja memang diakuinya kendala terberatnya adalah kurangnya Toke di Kecamatan Silahisabungan untuk tanaman jenis jenis tersebut dimaksud.

Terlepas dari hal tersebut, diakuinya menanam tanaman selain bawang merah, cukup menjanjikan, dan sejauh ini cukup mudah untuk di urus, hal ini sudah di tekuninya kurang lebih sejak 2 tahun terakhir, sebagai salah satu Kecamatan yang memiliki sumber air yang cukup, Silahisabungan sangat menjanjikan bila para petani mencoba untuk bercocok tanam dengan sistem tukar ganti sesuai dengan kondisi alam dan cuaca serta faktor lainnya, metode ini pantas untuk dicoba diberbagai tempat di kecamatan Silahisabungan, dimana dengan sistem ini, diharapkan perputaran uang dan peningkatan perekonomian bisa menjadi lebih baik, dibandingkan dengan sistem bercocok tanam yang hanya mengandalkan bawang merah saja, semoga dengan adanya pak Sitanggang yang sudah memulai, akan muncul niat niat dari petani yang lebih memilih membiarkan tanahnya "diam" tanpa diusahakan.

Baca Juga : 

Menutur hemat penulis, menjadikan Bawah Merah menjadi satu satunya tanaman yang dibudidayakan di Kecamatan Silahisabungan, bukanlah opsi terbaik, namun patut untuk dicoba mode pak Sitanggang yang dimana pada ahirnya, hal ini secara pelahan dapat memacu semangat dan niat baik untuk kembali berbenah dan bangkit dari perekonomian, ahir kata, mari mencoba!


Sumber : Pak Sitanggang, Silalahi II

Admin

Horas, Ya'ahowu... Salam kenal, saya Onald, Saya mengelolah beberapa blog (Dapat anda lihat di daftar), dan hobby membaca serta menulis, saya menghabiskan waktu di dunia internet, termasuk Youtube, cek youtube saya zendrato team.

1 Comments

Mohon menggunakan bahasa yang sopan!

Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya